Majalengka,(Sinarmedia).-
Rehabilitasi ruang kelas SDN Tarikolot 2 yang berada di lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Majalengka di pertanyakan, pasalnya ruangan kelas yang direhab itu kondisinya masih bagus dan baru setahun diperbaiki. Hal ini menimbulkan kecemburuan sosial dari sekolah lainnya karena masih banyak ruang kelas di SD lain yang sudah rusak namun tidak diperbaiki.
Menurut informasi yang diperoleh, SDN Tarikolot 2 pada bulan Desember tahun 2013 lalu pernah mendapatkan bantuan rehabilitasi ruang kelas yang sama yang dikerjakan oleh pihak ketiga, namun pada tahun ini SDN tersebut kembali mendapatkan bantuan dana rehabilitasi ruang kelas yang anggarannya bersumber dari APBN 2015.
“Padahal kondisi bangunan tersebut masih layak pakai dan bagus karena baru setahun diperbaiki, sementara masih banyak sekolah lainnya di Kabupaten Majalengka yang justru kondisinya rusak dan sangat mengharapkan adanya bantuan rehab ruang kelas tersebut namun sama sekali tidak mendapat bantuan dari pemerintah,” kata salah seorang kepala sekolah di Kecamatan Majalengka yang namanya minta dirahasiakan.
Ia juga menyebutkan, pihak pemerintah Kabupaten Majalengka khususnya Dinas Pendidikan (Disdik) dianggap pilih kasih terkait pemberian bantuan untuk rehabilitasi ruang kelas. Padahal sebelum mendapatkan bantuan SDN Tarikolot 2 terlebih dahulu melalui verifikasi yang dilakukan oleh tim yang terdiri dari Bidang Sarana dan Prasarana Disdik.
“Tim verifikasi dari Sapras tidak obyektif dalam melakukan penilaian, sehingga sekolah yang kondisi masih bagus justru kembali mendapat bantuan, ini namanya tidak adil,” tambahnya.
Berdasarkan pantauan wartawan koran ini, SDN Tarikolot 2 Majalengka mendapatkan bantuan dari anggaran pemerintah pusat melalui APBN sebanyak 4 lokal ruangan kelas dengan anggaran Rp. 223.725.000 yang dilaksanakan secara swakelola.
Diduga pihak pelaksana hanya mengganti atap saja dari kayu menjadi baja ringan dan genteng saja, diakibatkan kondisi bangunan masih bagus. Bahkan untuk satu lokal ruangan kantor guru kondisi bangunan masih utuh, terlihat keberadan kusen jendela masih utuh, begitu juga dengan genteng masih kelihatan baru dikarenakan ruangan sekolah tersebut baru satu tahun di rehab.
Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Majalengka Elin Karlinah ketika dikonfirmasi Sinarmedia menyebutkan, pembangunan rehabilitasi ruangan kelas sekolah SDN Tarikolot Majalengka tidak ada masalah. Namun kalau kondisi sekolah masih bagus itu bukan urusan UPTD, sebab yang melakukan survei adalah dari pihak dinas pendidikan kabupaten.
Kasi Sapras Dinas Pendidikan Majalengka Aminudin kepada Sinarmedia mengatakan, berdasarkan hasil tim survei yang dilakukan oleh pihaknya bersama konsultan, sebenarnya kondisi banguan SDN Tarikolot kondisinya termasuk rusak berat.
Namun Amin mengakui, bahwa pada satu tahun kebelakang sekolah tersebut pernah mendapatkan bantuan rehabilitasi ruangan kelas yang di kerjakan oleh pihak pemborong, namun kondisi SDN tersebut rusak lagi pada bagian atas sudah melengkung ,sehingga dikhawatirkan ambruk.
Ketika ditanya terkait pembangunan baru setahun diperbaiki sudah rusak lagi, berarti pihak rekanan pemborong asal-asalan dalam pelaksanaanya, Amin diam tidak menjawab.(S.05)
1 kali dilihat, belum ada yang melihat hari ini