Jatitujuh,(Sinarmedia).-
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Majalengka, H. Iman Pramudya berjanji akan segera membangun kembali ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Randegan Kulon 1 yang ambruk beberapa waktu lalu. Satu ruang kelas di SD tersebut ambruk karena atapnya lapuk, beruntung tidak ada korban jiwa karena ambruknya ruang kelas itu terjadi pada hari libur.
“Insya Allah kami akan secepatnya memperbaiki gedung sekolah yang ambruk, mudah-mudahan pada awal tahun 2016 mendatang sudah bisa terealisasi,” kata Iman saat ditemui Sinarmedia.
Ambruknya bangunan ruang kelas SDN Randegan Kulon ini mengakibatkan sejumlah siswa terpaksa harus pindah belajar dengan menumpang di ruang Madrasah Diniyah (MD) yang berada tidak jauh dari SD tersebut, sebagian lagi harus belajar menggunakan ruang perpustakaan.
Menurut kepala SDN Randegan Kulon 1, Arsad Sudarsono insiden ambruknya atap bangunan ruang kelas 4 itu terjadi pada hari Minggu dimana siswa tengah libur hingga beruntung tidak menimbulkan korban jiwa anak-anak.
Atap ruang kelas yang ambruk terjadi pada ruang kelas IV dan hal itu sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya karena terlihat di bagian luar bangunan atapnya sudah bergelombang, terutama terjadi pada bagian tengah.
“Dugaan sementara ambruknya atap banguan gedung SDN Randegan Kulon 1 ini dikarenakan seluruh kayu bagian atap kropos di makan rayap,” katanya.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan akhirnya proses belajar mengajar siswa kelas 5 dan 6 terpaksa dipindahkan, karena posisinya satu atap yaitu dengan kelas 4. Untuk sementara mereka menumpang di gedung MD karena dikhawatirkan ambruk tiba-tiba.
Bangunan 3 ruang kelas yang dibangun pada tahun 1977 itu baru diperbaiki pada tahun 2011 lalu oleh pihak rekanan, namun sayang perbaikan itu tidak secara menyeluruh hanya mengganti sebagian kayu atap bangunan yang betul-betul keropos, menambal dinding tembok yang mengelupas serta pengecetan.
Sebelumnya banyak kayu yang tampak dari bagian luar seolah kuat karena tertutup rasidu hitam, sementara pada bagian dalamnya keropos dimakan rayap, hal itu tidak hanya terjadi pada atap bangunan namun terjadi juga pada kusen dan bingkai jendela serta pintu.
“Tak heran baru beberapa bulan direhab rayap dari atap bangunan muncul, bahkan kusen jendela juga rusak dan keropos sehingga mengakibatkan sejumlah kaca lepas dan pecah. Untuk mengantisipasinya pihaknya memasang bambu disetiap jendela untuk menahan kaca tidak jatuh,” katanya.
“Kami berharap pihak dinas pendidikan Majalengka segera mengucurkan anggaran untuk biaya rehab ruang kelas di sekolah kami, karena dengan runtuhnya ruang kelas itu tentu sangat mengganggu kenyamanan kegiatan belajar mengajar para siswa,” jelasnya.(S.05).
13 kali dilihat, belum ada yang melihat hari ini